Bab 4 Konsep Perubahan Zat SMP Kelas 7

| Senin, 20 Oktober 2014
Peta KonsepPeta Konsep
A. WUJUD ZAT
Konsep: Zat adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa.
Apakah benda-benda memerlukan tempat? Misal tersedia air yang berada di dalam gelas. Tuanglah air tersebut ke dalam kaleng. Apakah air menempati kaleng? Ternyata air memerlukan tempat atau wadah. Selanjutnya jika air dalam wadah itu ditimbang ternyata memiliki massa. Demikian halnya dengan udara ternyata juga menempati ruang dan memiliki massa.
Di sekitarmu terdapat benda-benda yang dapat kamu kelompokkan kedalam tiga wujud zat. Beberapa benda seperti besi, kayu, aluminium termasuk zat padat. Air, minyak termasuk zat cair, sedangkan gas elpiji, udara termasuk zat gas. Pada prinsipnya terdapat tiga wujud zat yaitu : zat padatzat cair dan zat gas.

1. Perubahan Wujud Zat
Selepas kamu melakukan kegiatan olah raga tentu akan merasakan haus. Diantara teman kamu mengajak pergi ke kantin sekolah untuk membeli es teh. Tahukah kamu bagaimana cara membuat es? Ketika air dimasukkan ke dalam freezer akan mengalami perubahan wujud yaitu dari cair menjadi padat. Dapatkah kamu menjelaskan perubahan wujud yang terjadi ketika air dipanaskan kemudian mendidih? Perubahan wujud apa pula yang terjadi pada kapur barus yang dimasukkan pada almari pakaian? Coba kamu temukan jawabannya!

Perubahan wujud zat digolongkan menjadi enam peristiwa sebagai berikut.

a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

b. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

c. Menguap
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Dalam peristiwa ini zat memerlukan energi panas.

f. Mengkristal
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat melepaskan energi panas.

 Skema Perubahan Wujud Zat
Skema Perubahan Wujud Zat
B. TEORI PARTIKEL ZAT
Konsep: Molekul adalah bagian terkecil suatu zat yang masih memiliki sifat zat itu. Atom adalah partikel yang sangat kecil penyusun suatu benda.
Zat tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil. Partikel-partikel itu yang dinamakan molekul. Mengapa zat mempunyai bentuk tetap? Mengapa zat cair mempunyai bentuk yang berubah-ubah sesuai dengan wadahnya? Bagaimana bentuk zat gas? Untuk lebih jelasnya ikuti penjelasan berikut ini.

1. Partikel Zat dapat Bergerak
Ternyata saat minyak wangi belum disemprotkan kamu tidak akan mencium aroma minyak wangi itu. Tetapi setelah disemprotkan kamu dapat mencium aroma minyak wangi itu. Hal ini membuktikan sekaligus menunjukkan bahwa zat gas memiliki jarak antarpartikel lebih jauh dan bergerak bebas.
2. Susunan dan Gerak Partikel Pada Berbagai Wujud Zat
a. zat padat

 Susunan Partikel Zat Padat
Susunan Partikel Zat Padat
Zat padat mempunyai sifat bentuk dan volumenya tetap. Bentuknya tetap dikarenakan partikel-partikel pada zat padat saling berdekatan, tersusun teratur dan mempunyai gaya tarik antar partikel sangat kuat. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat padat dapat bergerak dan berputar pada kedudukannya saja.

b. zat cair
 Susunan Partikel Zat Cair
Susunan Partikel Zat Cair
Zat cair mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volumenya tetap. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat cair berdekatan tetapi renggang, tersusun teratur, gaya tarik antar partikel agak lemah. Volumenya tetap dikarenakan partikel pada zat cair mudah berpindah tetapi tidak dapat meninggalkan kelompoknya.

c. zat gas
 Susunan Partikel Zat Gas
Susunan Partikel Zat Gas
Zat gas mempunyai sifat bentuk berubah-ubah dan volume berubah-ubah. Bentuknya berubah-ubah dikarenakan partikel-partikel pada zat gas berjauhan, tersusun tidak teratur, gaya tarik antar partikel sangat lemah. Volumenya berubah-ubah dikarenakan partikel pada zat gas dapat bergerak bebas meninggalkan kelompoknya.

3. Menjelaskan Perubahan Wujud Zat Berdasarkan Teori Partikel
Saat zat padat dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat padat bergerak lebih cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari padat menjadi cair. Bila zat cair dipanaskan, mengakibatkan partikel-partikel zat cair bergerak cepat dan gaya tarik antarpartikel menjadi lemah. Akibatnya partikel-partikel dapat berpindah tempat menyebabkan wujud zat berubah dari cair menjadi gas.

C. KOHESI DAN ADHESI
Konsep: Kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel zat sejenis. Adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tidak sejenis. Cembung dan cekungnya permukaan zat cair dalam tabung disebut meniskus.
Teteskan air raksa di atas permukaan kaca, bagaimana bentuk raksa itu? Ternyata setetes air raksa itu berbentuk bola dan tidak membasahi permukaan kaca. Mengapa dapat terjadi? Karena kohesi air raksa lebih besar daripada adhesi air raksa dengan permukaan kaca. Teteskan air di atas permukaan kaca, bagaimana bentuk air itu? Ternyata setetes air itu menyebar dan membasahi permukaan kaca. Mengapa dapat terjadi? Karena kohesi air lebih kecil daripada adhesi air dengan permukaan kaca.

D. Kapilaritas
Gaya kohesi dan gaya adhesi berpengaruh pada gejala kapilaritas. Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya cairan di dalam pipa kapiler atau pipa kecil. Sebuah pipa kapiler kaca bila dicelupkan pada tabung berisi air akan dijumpai air dapat naik ke dalam pembuluh kaca pipa kapiler, sebaliknya bila pembuluh pipa kapiler dicelupkan pada tabung berisi air raksa akan dijumpai bahwa raksa di dalam pembuluh kaca pipa kapiler lebih rendah permukaannya dibandingkan permukaan raksa dalam tabung. Jadi, kapilaritas sangat tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan adhesi sedangkan raksa turun dalam pembuluh pipa kapiler dikarenakan kohesi.
 Peristiwa Kapilaritas
Peristiwa Kapilaritas
Sekarang banyak dikembangkan teknologi yang mendasarkan pada gaya adhesi maupun kohesi. Beberapa tekstil kain tiruan menghasilkan kain yang kohesif terhadap debu. Jadi, pakaian dari bahan tersebut tidak mudah kotor. Di lain pihak, banyak ditemukan bahan-bahan adhesif serbaguna, lem alteco, dan sejenisnya sangat berguna bagi kehidupan. Bahkan, luka bekas operasi sekarang tidak perlu dijahit melainkan cukup dilem dengan lem khusus yang adhesif dengan jaringan kulit dan otot.

Beberapa contoh gejala kapilaritas yang berkaitan dengan peristiwa alam yaitu:
1. peristiwa naiknya air dari ujung akar ke daun pada tumbuhtumbuhan;
2. naiknya minyak tanah pada sumbu kompor;
3. basahnya tembok rumah bagian dalam ketika hujan. Ketika terkena hujan, tembok bagian luar akan basah, kemudian merembes ke bagian yang lebih dalam.

E. MASSA JENIS
Untuk menentukan massa jenis suatu zat dapat dilakukan dengan melakukan membagi massa zat dengan volume zat. Jika massa jenis zat ρ (baca rho), massa zat m dan volume zat V maka diperoleh persamaan:
Rumus Massa Jenis
Rumus Massa Jenis
Keterangan:
ρ = massa jenis zat (Kg/m3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)

Perbandingan antara massa zat dengan volume zat disebut massa jenis. Massa jenis menunjukkan kerapatan suatu zat.
Massa Jenis Beberapa Zat
Massa Jenis Beberapa Zat

Berikut beberapa hal tentang massa jenis suatu zat.
1. Satuan Massa Jenis
Satuan massa jenis dalam SI adalah kg/m3 yang dapat pula dikonversikan ke satuan yang lain misalnya g/cm3.

2. Menentukan Massa Jenis Zat Padat
a. Bentuknya teratur
Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagi massa zat dengan volume zat.

b. Bentuknya tidak teratur
Misalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut :
1) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui massa batu. Catat hasil pengukuranmu!
2) Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukur tersebut. Catat volumenya, misal V1 = 50 ml.
3) Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya ke dalam gelas ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya, misalnya V2 = 70 ml.
4) Volume batu = V2 – V1
5) Massa jenis zat merupakan hasil bagi massa zat dengan volume zat.

3. Menentukan Massa Jenis Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat diukur langsung dengan menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.

4. Massa Jenis Zat Berguna untuk Menentukan Jenis Zat
Pernahkah kamu menjumpai suatu zat yang tidak dapat disebutkan jenisnya? Kamu dapat menentukan jenis suatu zat dengan cara mengukur massa zat dan volumenya, selanjutnya mencari massa jenis zat tersebut dengan cara membagi massa zat dengan volume zat. Hasil yang diperoleh dikonfirmasikan dalam tabel massa jenis berbagai zat.

5. Manfaat Mengetahui Massa Jenis
Mengapa aluminium digunakan untuk bahan pembuatan pesawat terbang? Mengapa polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir? Tahukah kamu alasannya? Aluminium bersifat kuat dan memiliki massa yang kecil sehingga ringan tidak seperti logam-logam lainnya misalnya, besi. Polystyrene memiliki massa yang cukup rendah dan massa jenis rendah. Hal ini mengandung makna polystyrene digunakan sebagai bahan mebeleir yang menempati ruangan luas tetapi massanya cukup rendah.
Penggunaan Konsep Massa Jenis dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Kapal Selam
Tahukah kamu mengapa es dapat terapung di air, sedangkan batu tenggelam dalam air? Es memiliki massa jenis lebih kecil dari air, sehingga es dapat terapung dalam air. Batu tenggelam dalam air karena memiliki massa jenis lebih besar daripada air. Tahukah kamu mengapa kapal selam dapat terapung dan tenggelam di air? Ketika terapung massa jenis total kapal selam lebih kecil dari air laut dan sewaktu tenggelam massa jenis total kapal selam lebih besar dari air laut. Kapal selam memiliki tangki pemberat yang berisi air dan udara. Tangki tersebut terletak di antara lambung kapal sebelah dalam dan luar. Tangki dapat berfungsi membesar atau memperkecil massa jenis total kapal selam. Ketika air laut dipompa masuk ke dalam tangki pemberat, massa jenis kapal selam lebih besar dan sebaliknya agar massa jenis total kapal selam menjadi kecil, air laut dipompa keluar.
2. Balon Gas
Pernahkah kamu melihat balon udara? Tahukah kamu, gas apa yang terdapat di dalamnya? Balon gas berisi gas helium. Gas helium memiliki massa jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga balon gas bisa naik ke atas.
3. Air Minum Dingin di Dalam Lemari Es
Suatu ketika kamu mungkin pernah melihat dalam botol air minum dingin yang berasal dari lemari es terdapat endapan kapur. Kenapa hal itu dapat terjadi? Air yang jernih dapat juga mengandung kapur, namun apabila dilihat langsung dengan mata tidak kelihatan. Ketika air dingin massa jenis air lebih kecil dan terpisah dari kapur sehingga kapur yang memiliki massa jenis lebih besar akan turun ke bawah dan mengendap.


WUJUD ZAT

1. Pengertian Zat (Ing: matter)
Zat atau materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Menempati ruang berarti benda dapat ditempatkan dalam suatu ruang atau wadah tertentu sedangkan massa benda dapat diukur baik dengan perkiraan atau dengan alat tertentu seperti neraca. Dua zat tidak dapat menempati ruang yang sama dalam waktu bersamaan. Setiap zat / materi terdiri dari partikel-partikel / molekul-molekul yang menyusun zat tersebut.
chlorophyll_molecule
Ilustrasi molekul-molekul penyusun zat hijau daun
2. Massa Jenis Zat (kerapatan zat; Ing: density)
massajenis

Zat-zat yang sejenis pasti mempunyai massa jenis yang sama. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa massa jenis merupakan salah satu ciri khas suatu zat.
Dalam huruf Yunani massa jenis dinyatakan dalam huruf ρ (baca: rho) dan didefinisikan sebagai massa zat dibagi dengan volumenya.
rumus massajenis
Satuan dari massa jenis adalah kg/m3

Contoh massa jenis berbagai zat.tabel massa jenis

3. Wujud Zat
Berdasarkan wujudnya zat dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu padat, cair, dan gas. Masing-masing wujud zat mempunyai ciri-ciri khusus baik dilihat dari bentuk fisiknya maupun partikel-partikel penyusunnya sebagai berikut:

A. Zat Gas
Letak molekulnya sangat berjauhan
Jarak antar molekul sangat jauh bila dibandingkan dengan molekul itu sendiri.
Molekul penyusunnya bergerak sangat bebas
Gaya tarik menarik antar molekul hampir tidak ada
Baik volume maupun bentuknya mudah berubah
Dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Contoh : Udara

B. Zat Cair
Contoh : air, minyak, oli
Letak molekulnya relatif berdekatan bila dibandingkan dengan gas tetapi lebih jauh daripada zat padat.
Gerakan molekulnya cukup bebas
Molekul dapat berpindah tempat, tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
Bentuknya mudah berubah (menyesuaikan wadah/tempatnya) tetapi volumenya tetap.

C. Zat Padat
Letak molekulnya sangat berdekatan dan teratur.
Gaya tarik-menarik antar molekul sangat kuat sehingga gerakan molekulnya tidak bebas.
Gerakan molekulnya terbatas, yaitu hanya bergetar dan berputar di tempat saja.
Molekul-molekulnya sulit dipisahkan sehingga membuat bentuknya selalu tetap atau tidak berubah.
Contoh: kayu, batu, besi

4. ADHESI DAN KOHESI
Disamping terjadi interaksi antar molekul penyusun suatu zat, maka molekul penyusun suatu zat juga dapat bereaksi dengan molekul penyusun zat yang lainnya.
Adhesi
Adhesi adalah gaya tarik menarik antara molekul-molekul zat yang tidak sejenis.
Contoh:
Tinta dapat menempel di kertas
Kapur / tinta dapat menempel di papan tulis
Semen dapat melekatkan batu dengan pasir
Cat dapat menempel pada tembok

Kohesi
Kohesi adalah adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sejenis.
Contoh:
gaya tarik menarik antara molekul kayu membentuk kayu
gaya tarik menarik antara molekuk kapur membentuk kapur batang
gaya tarik menarik antara molekul-molekul gula membentuk butiran gula pasir


Pengaruh gaya adhesi dan kohesi terhadap zat cair menyebabkan terjadinya peristiwa –peristiwa:
A. Meniskus cembung dan meniskus cekung
Jika adhesi lebih besar dari pada kohesi maka permukaan (meniskus) zat cair dalam pipa kapiler cekung, misalnya pada pipa yang diisi dengan air ( pipa kiri ). sebaliknya jika gaya kohesi lebih besar maka permukaan zat cair dalam pipa kapiler akan cembung, misalnya pipa yang diisi dengan air raksa ( pipa kanan).

Dalam kehidupan sehari-hari juga dapat dijumpai peristiwa adhesi dan kohesi, misalnya ketika ada air yang jatuh di atas permukaan daun tertentu akan membentuk bola air. Hal tersebut dikarenakan gaya kohesi lebih besar dari adhesi.


B. Kapilaritas
Kapilaritas adalah meresapnya zat cair melalui celah-celah sempit atau pipa rambut yang disering disebut sebagai pipa kapiler. Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat cair dan dinding celah tersebut. Zat cair yang dapat membasahi dinding kaca pipa kapiler memiliki gaya adhesi antara pipa kapiler dengan dinding pipa kapiler lebih besar. Sedangkan zat cair yang tidak membasahi dinding kaca pipa kapiler memilki gaya kohesi yang lebih besar. Hal ini akan mempengaruhi tinggi rendahnya permukaan zat cair pada pipa kapiler.
 
 
Contoh kapilaritas dalam kehidupan sehari-hari:
Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
Naiknya minyak tanah melalui sumbu pada lampu tempel
Baiknya air tanah sampai ke daun melalui pembuluh tapis
Menetesnya air pada kain dalam ember yang semampai


C. Tidak berlakunya hukum bejana berhubungan.
Jika pada bejana berhubungan terdapat pipa kapiler atau terdapat perbedaan yang signifikan dari diameter pipa-pipanya maka permukaan zat cair dalam pipa kecil akan lebih tinggi dibandingkan permukaanya pada pipa yang besar sehingga hukum bejana berhubungan tidak berlaku.



WUJUD MASSA JENIS ZAT


A. WUJUD ZAT
Zat adalah sesuatu yang memiliki mssa dan menempati ruang. Zat memiliki tiga wujud, yaitu padat, cair dan gas, yang masing-masing memiliki sifat tertentu.

Zat Padat Volum dan bentuknya tetap, jarak antar partikel rapat. Contohnya Batu, besi, kayu dan lain-lain.
Zat Cair tetap, bentuk sesuai dengan wadahnya, jarak antar partikel agaklonggar. Contohnya Air, sirup, minyak dan lain-lain
Zat Gas Volum dan berituknya selalu berubah-ubah, mengikuti ruang yang ditempati, jarak antar partikel jauh. Contohnya Udara, oksigen, hidrogen dan lain-lain.


Semua zat, baik dalam bentuk padat, cair maupun gas jika menerima atau melepaskan kalor akan mengalami perubahan wujud.
Partikel atau molekul adalah bagian terkecil zat yang masih memiliki sifat zat tersebut.
Perubahan wujud zat dari satu wujud ke wujud lain.

Perubahan wujud zat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
a. Perubahan fisika ialah perubahan yang bersifat tidak tetap yang tidak disertai zat jenis baru. Contoh : air menjadi es, es menjadi air
b. Perubahan kimia adalah perubahan yang bersifat tetap disertai zat jenis baru. Contoh: kayu dibakarjadi abu, singkong dalam proses peragian menjadi tape singkong

Perubahan wujud terjadi karena perubahan kebebasan gerak partikel-partikel yang menyebabkan perubahan jarak antar partikel.
• Setiap zat terdiri dari bagian-bagian yang sangat kecil yang dsebut partikel. Partikel disebut juga molekul atau atom.
• Teori partikel
1 Zat tersusun dan partikel-partikel
2. Partikel-partikel setiap zat selalu bergerak
3. Antara partikel-partikel zat terjadi gaya tarik-menarik

Keadaan partikel pada tiga wujud zat
1. Zat padat
- Letaknya : sangat berdekatan
- Susunannya : sangat teratur
- Gaya ikatnya : sangat kuat
- Gerakannya : tidak bebas, hanya terbatas pada bergetar dan berputar di tempatnya saja

2. Zat Cair
- Letaknya : berdekatan
- Susunannya : tidak teratur
- Gaya ikatnya : kurang kuat
- Gerakannya : agak bebas, sehingga partikel itu tidak bergeser dan tempatnya namun tidak melepaskan din dan kelompoknya.

3. Zat Gas
- Letaknya : sãngat berjauhan
- Susunannya : tidak teratur
- Gaya ikatnya : sangat lemah
- Gerakannya : sangat bebas, sehingga gas dapat memenuhi ruangan yang tersedia.


• Apabila zat dipanaskan, maka partikel-partikel zat itu akan bergerak lebih cepat, sehingga memungkinkan partikel-partikel tersebut dapat terlepas dari ikatannya.
• Peristiwa ini tejadi saat benda mencair dan menguap.
• Apabla zat didinginkan maka partikel-partikel zat itu akan bergerak lebih lambat, sehingga memungkinkan partikel-partikelnya makin kuat ikatannya. Peristiwa ini terjadi saat benda membeku dan mengembun.
• Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang sejenis disebut kohesi, sedangkan gaya tarink menarik partikel-partikel yang tidak sejenis disebut adhesi.


Gejala Kohesi dan adhesi dapat ditunjukkan pada gejala:

a. Tabung reaksi yang telah diolesi minyak, jika dituangi air tampak meniskus cembung. Jika raksa disimpan dalam bejana kaca, maka permukaannya (meniskusnya) cembung. Hal ini disebabkan kohesi raksa lebih besar daripada adhesi antara raksa daTabung neaksi dan kaca yang dituangi air tampak meniskus cekung. Hal mi disebabkan adhesi antara air dan kaca ebih besar daripada kohesi air.

b. Tabung reaksi dari kaca yang dituangi air tampak meniskus cekung. Hal ini disebabkan adhesi antara air dan kaca lebih besar daripada kohesi air.
Meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih besar daripada kohesi. Sedangkan meniskus cembung terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi. Meniskus adalah kelengkungan.

Kap
ilaritas (Gejala Kapiler)
Sebatang pembuluh kaca (pipa kapiler) yang terbuka kedua ujungnya dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Sebuah ujungnya berada di atas air, sedang ujungnya yang lain berada dalam air. Ternyata air naik dalam pipa kapiler dan permukaannya lebih tinggi daripada permukaan air dalam bejana. Gejala ini disebut kapilaritas.
Jika pipa kapiler dimasukkan ke dalam bejana berisi raksa, ternyata permukaan raksa dalam pipa kapiler lebih rendah daripada permukaan raksa dalam bejana.

Kapilaritas tergantung pada kohesi dan adhesi. Air naik dalam pipa kapiler kaca, karena adhesi air dan kaca lebih besar daripada kohesi air, sedangkan raksa turun dalam pipa kapirer karena kohesi raksa lebih besar daripada adhesi raksa dan kaca.

Kapiler adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler.
1. naiknya minyak tanah pada sumbu kompor
2. air tanah dan akar ke batang dan daun
3. sifat menghisap air pada kain, tissue, dan sebagainya




B. MASSA JENIS ZAT

Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang disebut zat. Massa jenis zat didefinisikan sebagai massa benda per satuan volum.

Rumus: p= m/v

p massa jenis (khg/m3)
m = massa benda (kg)
V = volum benda (m3)


Hal-hal yang penting tentang massa jenis:
• Massa jenis suatu zat bergantung pada jenis atau bahan benda
• Massa jenis suatu zat tidak bergantung pada bentuk benda.


Contoh soal:
1. Jika massa jenis logam emas yang dimasukkan ke dalam gelas ukur 18,2 g/cm3, dan volumnya 5 dm3. Berapa massa logam emas tersebut?

Diketahui :
p = 18,2 g/cm3
v = 5 dm2 = 5000 cm3
m = ........?
Jawab :
p = m/v
18,2 = m/5000
m = 18,2 x 5000 = 91.000 g
jadi, massa logam emas adalah 91.000 gram



2. Sebuah kubus mempunyai rusuk 5 cm dengan massa 0,2 kg. Berapa massa jenisnya?
Diketahul sisi 5 cm
massa = 0,2 kg
Ditanya : p = ........?
Jawab :
V = (5cm x 5cm x 5cm) = 125 cm3 = 125-10-6 m3

Maka, p = m/v
p = 0,2kg/125.10-6 m3 = 16.102 kg/m3
Jadi, massa jenis kubus adalah 16 x 102 kg/rn3


Satuan Masa Jenis
Dalam SI (Satuan Internasional) adalah kg/m3
Satuan yang lebih kecil adalah gr/cm3
I kg/m3 = 0,001 gr/cm3 = 10-3 gr/cm3
1 gr/cm = 1000 kg/m = 10-3 kg/m

Massa jenis merupakan ciri khusus dari setiap zat murni
Kegunaan mengetahui massa jenis adalah agar benda atau suatu zat dapat dimanfaatkan secara tepat sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.

Misalnya:
- Ploystyrene digunakan sebagai bahan kotak makanan atau pelindung pada kardus untuk
memberi ruang yang luas tetapi tidak berat, karena polystyrene massa jenisnya rendah.
- Alumunium sebagai bahan logam pesawat terbang, karena kuat tetapi massanya ringan,
- Helium sebagai pengisi balon udara sehingga dapat terbang karena massa jenisnya lebih rendah dari udara.



Contoh soal:
1. Massa jenis suatu benda 5,5 g/cm3. Hitunglah massa jenis dalam kg/m3!
Jawab
r = 5,5g/cm3
= 5,5x(100)kg/rn3
= 5500 kg/m3

2. Massa jenis suatu logam 18.500 kg/m3. Hitung massajenisnya dalam g/cm3!
Jawab :
r = 18.500 kg/m3
= 18.500 x g/cm3
= 18,5g/cm


FISIKA WUJUD ZAT DAN PEMUAIAN ZAT

Zat adalah Sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.
Massa adalah Jumlah materi yang terkandung dalam suatu zat.
Massa jenis zat adalah hasil bagi massa dengan volume zat.


Rumus Wujud Zat
:
    P = m                                                                     
           v
                                                                                    
 Keterangan :
 m adalah massa benda ( kg )
 v adalah volume benda ( m 3 )
 p adalah massa jenis benda ( kg/m3)


Wujud zat ada tiga yaitu :
Zat padat adalah zat dari mencair ke membeku.
Zat cair adalah Zat dari membeku ke mencair.
Zat gas adalah Zat dari cair ke gas.

Sifat - sifat zat adalah :
Zat padat bersifat bentuk dan volume tetap.
Zat cair bersifat bentuk berubah dan volumenya tetap.
Zat gas bersifat bentuk dan volume berubah.
Perubahan wujud zat dapat dibedakan atas 6 yaitu :
Mencair yaitu Perubahan padat ke cair.
Menguap yaitu perubahan wujud cair ke gas.
Menyublim yaitu Perubahan wujud padat ke gas dan sebaliknya.
Mengembun yaitu perubahan wujud gas ke cair .
Membeku yaitu Perubahan wujud dari gas ke padat.
Mendeposisi yaitu Perubahan wujud dari gas ke padat.
Partikel Zat

a. Zat terdiri atas partikel - partikel yang sangat kecil di sebut molekul. molekul adalah sbagian terkecil dari suatu zat yang masih mempunyai sifat hal tersebut. Partikel - partikel air disebut molekul air, partikel - partikel kapur disebut molekul kapur.

b. Molekul sebagai bagian terkecil dari suatu zat yang masih dapat dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil disebut atom.
Teori yang menjelaskan partikel zat disebut  partikel teori partikel zat, proses terjadinya perubahan perubahan wujud zat dapat dijelaskan dengan mudah. partikel - partikel zat selalu bergerak dan tarik - menarik antar partikel.

Berikut ini adalah susunan dan gerak suatu zat menurut wujudnya :
1. Partikel - partikel Zat Padat
sifatnya :
a. Letak partikel- poartikelnya sangat rapat dan tersusun secara teratur.
b. Gerak partikel terbatas pada tempatnya
c. Gaya ikatan antar partikelnya sangat kuat

2. Partikel - partikel Zat Cair
Sifatnya :
a. Letak partikel - partikelnya berdekatan, tetapi susunannya tidak teratur
b. Gerak partikel - partilnya cukup bebas, tetapi tidak mudah meninggalokan kelompoknya.
c. Gaya ikatan antar partikelnya lemah

3. Partikel - partikel Zat Gas
Sifanya :
a. Letak partil - partikelnya berjauh dan tersusun tidak teratur
b. Gaya partielnya sangat bebas
c. Gaya ikatan antar partikelnya sangat lemah

Kohesi dan Adhesi

Kohesi adalah Gaya tarik menarik antara partikel - partikel yang sejenis
contohnya :
- Kohesi antar partikel kayu
- Kohesi antar partikel logam

Adhesi adalah gaya tarik - menarik antara partikel - partikel zat yang berbeda jenisnya
contohnya : Adhesi antara partikel gula dengan partikel air, sehingga gula bisa larut dalam air.

Kapilaritas adalah gejala naik - turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler
Gejala kapilaritas seringkali terjadi pada kehidupan sehari - hari, misalnya :
a. Masuknya darah kepembuluh darah dalam tubuh
b. meresapnya air pada kertas tisu.
Naiknya minyak tanah pada sumbu kompor

 PEMUAIAN ZAT 

Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan.
Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Pemuaian dapat digambarkan sebagai berikut, jika sekelompok orang berdiri dan tidak bergerak mereka dapat berdiri berdekatan, sehingga tidak membutuhkan ruang yang besar, tetapi jika orang-orang tersebut mulai bergerak, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar.
Hal ini terjadi jika suatu zat dipanaskan. Partikel-partikel zat bergerak lebih cepat, sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar. Ruang yang ditempati partikel-partikel pembentuk zat bergantung pada suhunya. 

Pemuaian zat ada tiga yaitu : 

A. Pemuaian Zat Padat 

Apabila sebuah benda padat dipanaskan, benda tersebut akan memulai kesegala arah. artinya muai panjang, luas dan volume benda juga bertambah.


1. Muai Panjang 
untuk benda padat yang panjangnya dengan luas penampang yang kecil. Biasanya dipakai alat Musschenbroek, yang muai panjang pada zat yang bergantung pada panjang benda, jenis bahan benda dan perubahan suhu.

2. Muai Luas 
Apabila benda padat yang kita panasi berbentuk keping persegi atau lingkaran. 
contohnya : pada penasangan kaca jendela, dimana kusennya diberi ruang agar ketika suhu naik maka kaca tidak pecah akibat memuai

3. Muai Ruang 
Apabila benda yang kita panaskan berbentuk balok, kubus. 

B. Pemuaian Zat Cair 
Zat cair merupakan bentuk yang berubah - ubah sesuai dengan tempatnya. karena itulah zat cair tidak mengalami muai panjang dan hanya mengalami muai volume.
Contohnya: 
Muai volume zat cair pada termometer.

C. Pemuain Gas 
Apabila dipanaskan, gas akan mengalami muai volume dan muai tekanan. alat yang digunakan dalam menyelidiki pemuaian gas adalah dilatometer.

Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada pemuain gas yaitu :
1. Tekanan gas tetap, tetapi volume berubah 
2. Volume gas tetap, tetapi tekanannya berubah 
3. Volume dan tekanan gas beruba


0 komentar:

Posting Komentar

Selamat Datang di SFX Community Education
Peraturan SFX Community Education :
1. Dilarang berkomentar dengan menghina SARA(Suku,Agama,Ras, Antar Golongan)
2. Silahkan pelajari materi yang ada di website ini
3. Bantu dengan donasi klik anda dengan cara mengklik iklan disamping kiri atau dibawah judul postingan
4. Tugas sekolah / kuliah silahkan copy paste materi yang ada disini
5. Harap untuk memberitahu teman-teman anda tentang website ini
6. Dilarang keras untuk memberikan komentar junk, spam, pornografi

Terima Kasih sudah membaca peraturan SFX Community Education
Author's : SFX Community
http://operaterpm.blogspot.com
http://studyina.blogspot.com

Next Prev
Kembali keatas